Usaha profesionalisasi merupakan hal yang tidak perlu ditawar-tawar
lagi karena uniknya profesi guru. Profesi guru harus memiliki berbagai
kompetensi seperti kompetensi profesional, personal, dan sosial.
Seseorang dianggap profesional apabila mampu mengerjakan tugasnya dengan
selalu berpegang teguh pada etika kerja, independent (bebas dari
tekanan pihak luar), cepat (produktif), tepat (efektif), efisien dan
inovatif serta didasarkan pada prinsip-prinsip pelayanan prima yang
didasarkan pada unsur-unsur ilmu atau teori yang sistematis, kewenangan
profesional, pengakuan masyarakat dan kode etik yang regulatif.
Pengembangan wawasan dapat dilakukan melalui forum pertemuan profesi,
pelatihan ataupun upaya pengembangan dan belajar secara mandiri.
Sejalan dengan hal di atas, seorang guru harus terus meningkatkan
profesionalismenya melalui berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan
kemampuannya dalam mengelola pembelajaran maupun kemampuan lain dalam
upaya menjadikan peserta didik memiliki keterampilan belajar, mencakup
keterampilan dalam memperoleh pengetahuan (learning to know),
keterampilan dalam pengembangan jati diri (learning to be), keterampilan
dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu (learning to do), dan
keterampilan untuk dapat hidup berdampingan dengan sesama secara
harmonis (learning to live together).
Berangkat dari makna dan syarat-syarat profesi sebagaimana
dijelaskan pada bagian terdahulu, maka dalam rangka pengembangan
profesionalisme guru secara berkelanjutan dapat dilakukan dengan
berbagai strategi antara lain :
A. Berpartisipasi didalam pelatihan atau in servie training.
Bentuk pelatihan yang fokusnya adalah keterampilan tertentu yang
dibutuhkan oleh guru untuk melaksanakan tugasnya secara efektif.
Pelatihan ini cocok dilaksanakan pada salah satu bentuk pelatihan
pre-service atau in-service. Model pelatihan ini berbeda dengan
pendekatan pelatihan yang konvensional, karena penekanannya lebih kepada
evaluasi performan nyata suatu kompetensi tertentu dari peserta
pelatihan.
B. Membaca dan menulis jurnal atau makalah ilmiah lainnya.
Dengan membaca dan memahami banyak jurnal atau makalah ilmiah lainnya
dalam bidang pendidikan yang terkait dengan profesi guru, maka guru
dengan sendirinya dapat mengembangkan profesionalisme dirinya.
Selanjutnya untuk dapat memberikan kontribusi kepada orang lain, guru
dapat melakukan dalam bentuk penulisan artikel/makalah karya ilmiah yang
sangat bermanfaat bagi pengembangan profesionalisme guru yang
bersangkutan maupun orang lain.
C. Berpartisipasi di dalam kegiatan pertemuan ilmiah.
Pertemuan ilmiah memberikan makna penting untuk menjaga kemutakhiran (up
to date) hal-hal yang berkaitan dengan profesi guru. Tujuan utama dari
kegiatan pertemuan ilmiah adalah menyajikan berbagai informasi dan
inovasi terbaru di dalam suatu bidang tertentu. Partisipasi guru pada
kegiatan tersebut akan memberikan kontribusi yang berharga dalam
membangun profesionalisme guru dalam melaksanakan tanggung jawabnya.
D. Melakukan penelitian seperti PTK.
Penelitian tindakan kelas yang merupakan studi sistematik yang dilakukan
guru melalui kerjasama atau tidak dengan guru lain dalam rangka
merefleksikan dan sekaligus meningkatkan praktek pembelajaran secara
terus menerus juga merupakan strategi yang tepat untuk meningkatkan
profesionalisme guru. Berbagai kajian yang bersifat reflektif oleh guru
yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional, memperdalam
pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan dalam melaksanakan tugasnya,
dan memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran berlangsung akan
bermanfaat sebagai inovasi pendidikan. Dalam hal ini guru diberdayakan
untuk mengambil berbagai prakarsa profesional secara mandiri dengan
penuh percaya diri. Jika proses ini berlangsung secara terus menerus,
maka akan berdampak pada peningkatan profesionalisme guru.
E. Partisipasi di dalam organisasi/komunitas profesional.
Ikut serta menjadi anggota orgnisasi profesional juga akan meningkatkan
profesionalisme seorang guru. Organisasi profesional biasanya akan
melayani anggotanya untuk selalu mengembangkan dan memelihara
profesionalismenya dengan membangun hubungan yang erat dengan
masyarakat. Dalam hal ini yang terpenting adalah guru harus pandai
memilih suatu bentuk organisasi profesional yang dapat memberi manfaat
utuh bagi dirinya melalui bentuk investasi waktu dan tenaga. Pilih
secara bijak organisasi yang dapat memberikan kesempatan bagi guru untuk
meningkatkan profesionalismenya.
F. Kerjasama dengan tenaga profesional lainnya di sekolah
Seseorang cenderung untuk berpikir dari pada keluar untuk memperoleh
pertolongan atau informasi mutakhir akan lebih mudah jika berkomunikasi
dengan orang-orang di dalam tempat kerja yang sama. Pertemuan secara
formal maupun informal untuk mendiskusikan berbagai isu atau
permasalahan pendidikan termasuk bekerjasama berbagai kegiatan lain
(misalnya merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program-program
sekolah) dengan kepala sekolah, orang tua peserta didik (komite
sekolah), guru dan staf lain yang profesional dapat menolong guru dalam
memutakhirkan pengetahuannnya. Berpartisipasi di dalam berbagai kegiatan
tersebut dapat menjaga keaktifan pikiran dan membuka wawasan yang
memungkinkan guru untuk terus memperoleh informasi yang diperlukannya
dan sekaligus membuat perencanaan untuk mendapatkannya. Semakin guru
terlibat dalam prolehan informasi, maka guru semakin merasakan
akuntabel, dan semakin guru merasakan akuntabel maka ia semakin
termotivasi untuk mengembangkan dirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar